Rangkaianinverter DC ke AC yang akan dishare kali ini adalah sebuah rangkaian sederhana yang fungsinya untuk mengkonversikan arus DC (direct current) seperti dari baterai aki maupun solar cell menjadi ke bentuk arus AC (alternating current).
Home > Power Supply > Skema rangkaian inverter sederhana merubah DC ke AC sendiri Memang menarik saat kita mengetahui cara membuat inverter kecil yang memiliki skema sedikit sehingga rangkaian inverter sederhana tersebut dapat dibuat tanpa bahan yang ribet, sehingga dapat kita selesaikan dengan seksama tanpa melibatkan banyak komponen didalamnya. Cara membuat inverter dc ke ac sendiri tanpa trafo memang menarik, namun dalam pembahasan ini kita masih akan membuat sebuah inverter kecil dengan 1 buah ic sebagai komponen utama, dan trafo untuk mendukung fungsi inverter tersebut. Pada awalnya memang tidak mudah memahami apa yang hendak dibahas saat kita membayangkan bagaimana menemukan jenis rangkaian yang menarik untuk dijadikan bahan kajian, namun demikian akan lebih baik kalau kita mengerti dengan seksama bagaimana skema inverter sederhana tersebut dapat bekerja sehingga memberikan pemahaman yang menarik untuk disimak, dan pada akhirnya akan menguntungkan kita dalam menjadikan keadaan lebih baik dari sebelumnya. Daftar Isi1 Inverter sederhana tegangan AC 110-230 Cara kerja inverter simple dengan ic 555 Inverter sederhana tegangan AC 110-230 volt Untuk memahami lebih jauh seperti apa skema inverter sederhana dengan ic 555 maka patut kita perhatikan gambar berikut, dimana ada sebuah komponen menarik yang menjadikan inverter ini nampak mudah dibuat dan dipahami, tanpa menggunakan alat dan bahan yang rumit. Dalam hal ini kita akan memakai sebuah ic sebagai penggunaan yang lebih baik dari sebelumnya, sehingga keadaan tersebut akan membawa perubahan baru dalam keadaan yang lebih baik dari sebelumnya. Berikut skema rangkaian inverter ic 555 yang dikutip dari situs theorycircuit .com Dari skema inverter dc to ac diatas maka kita dapat melihat bahwa daftar komponen yang digunakan dalam rangkaian tersebut memang cukup sederhana, tidak banyak dan mudah dipahami. Diharapkan juga akan memberikan kesan dan pengaruh tersendiri dalam menemukan apa yang patut dibuat sehingga pada akhirnya akan memberikan kesan bahwa membuat sendiri rangkaian inverter memang tidak sulit dan akan dapat membawa kita pada keadaan yang lebih baik dari sebelumnya. Cara kerja inverter simple dengan ic 555 Dalam hal ini ic 555 digunakan sebagai osilator pulsa switching yang juga merupakan bagian utama dalam rangkaian ini, IC 555 dikonfigurasi sebagai Astable Multivibrator untuk memberikan pulsa switching berkelanjutan, dua transistor switching TIP41A NPN dan TIP42A PNP akan menggerakkan transformator T1 sesuai dengan input pulsa di pangkalan. Transformator T1 memiliki rentang tegangan 230V primer hingga 9V sekunder tetapi terhubung secara terbalik, sehingga dapat bereaksi sebagai transformator step up. Kita dapat menerapkan bias + 5V ke + 15V DC ke sirkuit ini dan mendapatkan 110V ke 230V AC dengan frekuensi 50Hz hingga 60Hz tetapi output mungkin bukan gelombang sinus murni sebagai output PWM inverter, dalam hal ini ia akan memberikan sinyal tegangan ac bolak balik. Kalau kita lihat dari gambar trafo diatas maka akan nampak lilitan yang lebih sedikit dan juga lilitan sekunder, misalnya 230V AC primer ke 9V sekunder yang digunakan secara terbalik sekarang sisi belitan lebih sedikit menjadi primer dan sisi belitan lebih sekunder. Tegangan DC bias diterapkan dalam satu terminal dan -Ve atau terhubung ke pin lain melalui perangkat switching, ketika saklar ON primer berkelok-kelok mendapat bias DC, ketika saklar OFF primer berkelok-kelok terputus dari bias DC, dengan cara 50Hz switching pulsa menggerakkan perangkat switching sehingga belitan mendapat bias DC yang terpisah, fluks magnet yang dihasilkan dari lilitan primer menginduksi lebih banyak koil sekunder sehingga akan terjadi tegangan induksi yang lebih tinggi pada lilitan sekunder, dan hal ini akan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan karena tegangan ac sifatnya masih memiliki besaran yang bagus bermacam kegunaan perangkat elektronika.
Berikutbeberapa teori yang didapat dari Cara Kerja Sederhana Perubahan arus DC menjadi AC Apabila batang besi dililitkan kawat dan kemudian dialirkan listrik. maka akan menghasilkan energi magnet Jika kita gerakkan batang magnet pada kumparan, maka kutub-kutub kumparan tersebut akan menghasilkan arus listrik Kata inverter seharusnya sudah sering kita dengar, tetapi tidak banyak orang yang tahu. Inverter adalah komponen paling kompleks dari sistem catu daya independen. Sistem itu sendiri merupakan sistem tenaga yang terpisah dari jaringan listrik. Pengertian dan fungsi Inverter DC-AC Pertama-tama, inverter adalah rangkaian elektronika daya yang mampu mengubah tegangan arus searah DC menjadi arus bolak-balik AC. Oleh karena itu, rangkaian ini disebut juga inverter tergantung dari fungsinya. Dapat disimpulkan bahwa inverter kebalikan dari converter atau lebih sering disebut adaptor. Saat ini terdapat beberapa jenis inverter berdasarkan pemakaiannya. Inverter push-pull yang hanya bisa menghasilkan tegangan AC. Beberapa inverter dapat menghasilkan tegangan sinusoidal murni tanpa harmonisasi. Artinya, mengubah arus searah DC menjadi arus bolak-balik AC, begitu juga sebaliknya. Fungsi lain dari inverter ini adalah mengatur dan menstabilkan tegangan listrik yang dihasilkannya. Bagaimana Cara Kerja Inverter DC-AC Setelah mengetahui fungsinya, selanjutnya bagaimana cara kerja inverter DC-AC ini. Rangkaian elektronik ini memodifikasi input motor listrik AC. Motor ini diubah menjadi tegangan DC dan didekomposisi menjadi AC. Motor listrik yang digunakan dapat diatur sesuai kecepatan yang diinginkan. Rangkaian ini bekerja dengan beberapa komponen seperti trafo CT, osilator dan rangkaian switching. Proses ini meliputi mengubah arus searah yang berasal dari sumber listrik menjadi baterai atau mengubah baterai menjadi arus bolak-balik. Dengan kata lain, inverter ini tidak dapat menghasilkan tegangan sendiri. Jenis Inverter Ada beberapa jenis rangkaian konversi tegangan-arus DC ke AC ini. Dari segi teknis, ada tiga jenis berdasarkan jenis gelombang yang dihasilkan. Ada gelombang sinus persegi, gelombang sinus termodifikasi, dan gelombang sinus murni. Saat ini, umumnya ada inverter surya, catu daya interupsi UPS, penggerak kecepatan variabel, dan inverter portabel. Jenis inverter berdasarkan jenis gelombang yang dihasilkan Inverter gelombang sinus persegi Jenis inverter DC-AC yang pertama berdasarkan jenis gelombang adalah inverter gelombang persegi. Sesuai dengan namanya, ini adalah rangkaian gelombang persegi. Sinyal kotak ini tidak cocok dengan beban kumparan dan untuk jenis transformator tertentu. Inverter gelombang sinus yang dimodifikasi Jenis inverter berdasarkan karakteristik gelombang kedua adalah gelombang sinus termodifikasi. Jenis ini merupakan gelombang koreksi dari gelombang persegi rectangular sine wave. Berbeda dengan tipe sebelumnya, inverter ini menghasilkan gelombang yang dapat digunakan untuk beban kumparan. Namun kekurangannya adalah hasilnya tidak maksimal. Selain itu, jenis bentuk gelombang ini cenderung menyebabkan pemborosan energi yang lebih besar. Jenis rangkaian gelombang koreksi ini tidak disarankan pada perangkat elektronik seperti peralatan audio. Inverter gelombang sinus murni Jenis inverter selanjutnya adalah inverter sinusoidal murni. Ini adalah tipe yang menunjukkan kinerja terbaik di antara tipe lainnya. Sebagian besar peralatan listrik di pasaran dirancang untuk bekerja secara optimal dengan catu daya AC sinusoidal murni ini. Gelombang sinus murni ini memiliki karakteristik gelombang ini yang bekerja paling baik dengan semua perangkat elektronik. Keuntungan dari jenis inverter ini adalah mengkonsumsi lebih sedikit daya dan hemat energi. Selain itu dapat disesuaikan dengan persyaratan kinerja pribadi. Namun, kelemahan dari jenis ini adalah harganya yang relatif mahal. KonversiDC ke AC dapat dilakukan antara 12V, 24V, 48V ke 110V, 120V, 220V, 230V, 240V dengan frekuensi supply 50Hz/60Hz. Untuk pemahaman yang lebih baik tentang konsep ini, berikut adalah rangkaian Inverter 12V DC ke 220V AC sederhana yang dirancang untuk mengubah DC ke AC. Apa itu Inverter DC ke AC? April 14, 2019 Edukasi Gambar berikut menunjukan cara kerja sederhana perubahan arus DC menjadi AC. Apabila batang besi “C” ditempelkan dengan cepat dari titik “A” ke titik “B” secara terus menerus, maka lampu bohlam 220V 5Watt dikeluarkan Traffo CT 220V akan menyala. Nah, jika pergerakan tersebut pada frekuensi 60 Hz / detik, maka pada keluaran traffo CT 220V sama aja dengan arus AC yang aa dirumah kita. Berikut beberapa teori yang didapat dari Cara Kerja Sederhana Perubahan arus DC menjadi AC Apabila batang besi dililitkan kawat dan kemudian dialirkan listrik. maka akan menghasilkan energi magnet Jika kita gerakkan batang magnet pada kumparan, maka kutub-kutub kumparan tersebut akan menghasilkan arus listrik Jika kita merubah kutub-kutub listrik pada kumparan yang melilit batang besi, maka kutub-kutub magnet pada batang besi akan berubah-ubah pula Mengubah kutub magnet yang dekat dengan kumparan, maka akan menghasilkan efek yang sama seperti saat menggerakan magnet pada kumparan tersebut Traffo adalah batang besi yang dililitkan kawat secara primer dan sekunder Apabila bagian sekunder traffo dialiri listrik sedangkan primer nya tidak, maka primer tersebut disebut sebagai kumparan yang terinduksi Lilitan kawat pada traffo CT 2 X 12 Volt yang melilit batang besi adalah lilitan Primer P dengan kutub-kutub 0 dan 220 Volt, dan lilitan sekunder S pada kutub-kutub 12 Volt, Volt CT/0 dan + 12 Volt. Berdasarkan teori tersebut disini kita bisa melihat, jika traffo CT 12 Volt pada lilitan sekundernya S secara bergantian pada kutub-kutub - + 12 V;t dipindahkan ke kutub listrik negatif misal kutub CT diberikan positif secara bergantian, maka pada lilitan Primer P akan mengeluarkan arus induksi Arus itu adalah arus bolak-balik / AC. Seperti itulah kiranya cara kerja sederhana merubah arus DC menjadi AC. Semoga sobat kuma blog sekalian bisa mengerti dan mempelajari lebih dalam. Kesimpulan Dengan adanya teori cara kerja sederhana merubah arus DC ke AC, kita bisa melakukan eksperimen dengan bahan-bahan yang ada disekitar kita. Pesan untuk sobat kuma blog, apabila ingin melakukan sebuah eksperiman atau percobaan ilmu pengetahuan. sebaiknya kumpulkan dulu teori dan bahan terkait rencana eksperimen tersebut. Dengan begitu kita akan memiliki cukup pengetahuan tentang rencana kita. Dengan kata lain kita dapat mengetahui teori yang ada sebelum melakukan aksi, sehinga bisa menghemat banyak waktu, uang dan tenaga. Lalu darimana kita bisa mendapatkan ide-ide teori tersebut? Sara admin banyak-banyaklah membaca buku buku fisik atau E-book sesuai bidang yang diminati. Dari buku dan internet sobat kuma akan menemukan banyak ilmu dan teori-teori yang bisa kita manfaatkan. Mengapa teori itu penting? Sebuah teori sangatlah penting guna mengumpulkan informasi sebelum melakukan aksi dan menguji kebenarnya kemudian diakui secara Universal. Teori biasanya diambil berdasarkan fenomena yang ada di lingkungan sekitar, dan melahirkan asumsi yang didukung dari teori ilmuwan lain. Dengan dukungan tersebut kemudian menghasilkan hipotesa lalu mengujinya. Dan dari hasil uji maka munculah teori baru jika terbukti benar, atau setidaknya menghasilkan sebuah kesimpulan. Seorang ilmuwan tidak hanya membuktikan kebenaran hipotesa, tapi juga harus teruji bahwa hipotesanya layak atau tidak. Sehingga teori menjadi sangat peting untuk menguji kebenaran melalui suatu percobaan ilmiah. Apabila percobaan / eksperimen kita didukung sebelumnya oleh teori. Maka hasil eksperimen tersebut berdasarkan kajian ilmiah, dan bisa disebut sebagai karya ilmiah. Disitulah pentingnya sebuah teori untuk mengungkapkan kebenaran baru atau setidaknya menghasilkan sebuah kesimpulan. Sekian artikel tentang bagaimana mengetahui cara kerja sederhana merubah arus DC ke AC. Semoga sobat kuma atau adik-adik bisa menjadi penemu yang berguna bagi masyarakat dan alam. Sumber About The Author Riyal Syalendra Penyuka Kopi dan Dunia Digital MarketingARusAC telah berubah menjadi arus DC. Cara ini cukup sederhana dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Namun untuk hasil yang lebih maksimal, Anda bisa gunakan cara yang ke dua. Dengan menggunakan bahan Tes Pen DC, Isolasi, Pisau atau Kater, Wiring atau kabel-kabel yang dibutuhkan ilustrasi (photo: pixabay.com)
Cara Merubah Rangkaian Sederhana Listrik AC menjadi Listrik DC, dengan cara memakai 4 buah Dioda penyearah, Mungkin bagi yang sudah tau cara sederhana ini bisa menambahkan atau mengoreksi apa yang kurang di artikel saya ini, yuk langsung saja kembali ke topic. Bagaimana tutorial merubah Listrik AC menjadi DC? Seperti yg kita ketahui, Listrik dibagi menjadi 2 Jenis, yaitu Listrik DC Listrik AC Listrik yg dapat kita gunakan di rumah, baik yg bersumber dari PLN maupun dari Genset merupakan Listrik AC. Listrik AC AC Alternating Current, biasa disebut dengan Listrik Arus Bolak-balik. Namun Terkadang, kita memperlukan Listrik DC untuk beberapa keperluan peralatan listrik, jadi apabila kita memperlukan Arus Listrik DC, sedangkan Listrik yg di rumah merupakan Listrik AC, jadi kita butuh merubah Arus Listrik AC tersebut Menjadi Listrik DC, dengan rangkaian sederhana, serta bisa kita rangkai sendiri di rumah sesuai kebutuhan. Listrik DC DC Direct Current, biasa disebut dengan Listrik Arus Searah Rangkaian yg dibangun untuk merubah Listrik AC menjadi DC disebut dengan dengan ADAPTOR AC-DC, alias biasa disebut juga dengan Konverter AC ke DC. Bagaimana tutorial membikin rangkaian untuk merubah Listrik AC menjadi Listrik DC? Sebenarnya rangkaian untuk merubah Listrik AC menjadi DC, alias menyearahkan listrik AC, sangat sederhana serta mudah dibuat, lumayan dengan memakai 4 buah Dioda penyearah, yg bertujuan untuk menyerahkan Listrik AC Arus Bolak-balik, menjadi Listrik DC Arus Searah. Rangkaian Penyearah, merubah listrik AC menjadi DC Penjelasan Dioda penyearah bertujuan untuk menyearahkan Listrik AC menjadi DC, dengan mengalirkan Listrik dengan Polaritas sesuai dengan tipe Muatan listrik yg diterimanya. Muatan Listrik ada dua, yaitu Positif + Negatif - Dioda penyearah mempunyai 2 kaki, yaitu Katoda serta Anoda. Katoda Negatif Anoda Positif Listrik AC merupakan Listrik bolak-balik, serta mempunyai Gelombang tegangan yg berubah-ubah Bolak-balik, jadi terkadang Listrik Positif bisa berada pada posisi negatif Nol. Katoda Input, Anoda Output Saat Listrik AC pada posisi Bertegangan bermuatan Positif dialirkan pada terminal Katoda pada Dioda penyearah, jadi Dioda akan menghambat alias tak mengalirkan Listrik Positif tersebut, tetapi sebaliknya dikala Listrik AC pada Posisi nol bermuatan negatif, jadi listrik muatan negatif tersebut akan mengalir melalui Dioda menuju terminal Anoda, jadi dikala terminal Katoda dijadikan terminal input Masukan, jadi Output yg mengalir pada terminal Anoda dipastikan hanya listrik bermuatan Negatif -. Anoda Input, Katoda Output Saat Listrik AC pada posisi Bertegangan bermuatan Positif dialirkan pada terminal Anoda pada Dioda penyearah, jadi Dioda akan mengalirkan Listrik bermuatan Positif tersebut menuju terminal Katoda, tetapi sebaliknya dikala Listrik AC pada Posisi Nol bermuatan negatif dialirkan melalui terminal Anoda pada Dioda, jadi Listrik tersebut tak bisa mengalir alias terhambat. jadi dikala Terminal Anoda dijadikan terminal Input Masukan, jadi Output yg mengalir pada terminal Katoda dipastikan hanya listrik bermuatan Positif +. Dengan rangkaian sederhana ini, jadi output pada rangkaian ini, akan menghasilkan Listrik DC Searah, muatan listrik Positif, serta muatan listrik Negatif masih pada posisinya Searah. Selanjutnya untuk menurunkan Besar tegangan 220Vac sesuai kebutuhan menjadi 12VAC, 24VAC, 42VAC, serta sebagainya, diperlukan tambahan komponen berupa Voltage Transformer step-down. dan untuk menstabilkan tegangan, bisa dipakai komponen tambahan berupa Kapasitor, yg bisa diubahsuaikan dengan kebutuhan.